Berdasarkan Survei Direktorat Pengembangan Air Minum, Direktorat Jenderal Cipta Karya pada tahun 2006 melaporkan setiap hari orang Indonesia mengkonsumsi air rata-rat 144 liter! Separuh dari konsumsi air tersebut adalah untuk mandi.
Dengan mencoba menerapkan 10 tips berikut, bukan hanya kita telah ikut menghemat lebih dari 70% konsumsi air per hari. Tapi ketersediaan air tanah yang makin menipis pun bisa dijaga.
LANGKAH 1: Mandi dengan shower, daripada gayung dan bathtub
Mandi dengan gayung bisa menghabiskan seiktar 15 liter air sementara dengan bathtub, paling tidak 100-300 liter air habis. Dengan pori yang membuat sebaran air lebih luas, menurut Nasrullah Salim, pemerhati masalah energi dan lingkungan, shower bisa menghemat air lebih dari 60%.
LANGKAH 2: Matikan kran ketika mencuci tangan, gosok gigi, bahkan ber-wudhu
Batasi konsumsi air dengan gelas atau gayung. Menurut Metropolitan Water District of Southern California (MWDSC), AS, hal ini sanggup menghemat 11 liter air per hari. Tip dari Komunitas GreenLifestyle juga boleh ditiru. Sediakan gayung berdiameter 15 cm. Dengan solder kecil, lubangi dinding gayung bagian bawah. Penuhi gayung dan gunakan kucuran airnya.
LANGKAH 3: Cuci peralatan makan dan pakaian dengan air tampungan
Untuk membilas alat makan, gunakan air mengalir agar kotoran terbuang. “Pakai shower untuk menghemat,” kata Nasrullah. Tiap mencuci, kumpulkan alat makan dan pakaian kotor, lantas cuci sekaligus. Penuhi kapasitas maksimal jika memakai mesin.
LANGKAH 4: Tampung air bekas cucian tanpa deterjen untuk menyiram tanaman atau kloset
Menurut MWDSC, kegiatan ini bisa menghemat 750-1.150 liter air sebulannya. Kita bisa juga menampung air hujan untuk menyiram tanaman, bahkan untuk minum setelah diolah terlebih dahulu.
LANGKAH 5: Kurangi konsumsi barang yang “menyedot” air
Misalnya, kertas, daging, dan nasih putih. Tahukah kita bahwa produksi selembar kertas ukuran A4 seberat 80 gram membutuhkan 10 liter air? Produksi 1 kg daging sapi menghabiskan 15.500 liter air, sedangkan 1 kg beras putih membutuhkan 3.400 liter air. Belum lagi air yang digunakan untuk memasak daging dan beras. Silahkan klik www.waterfootprint.org untuk informasi lebih lengkap.
LANGKAH 6: Gunakan ulang alat makan dan pakaian jika belum terlalu kotor
Kalau kita sering berganti gelas, kita mengkonsumsi air lebih banyak untuk mencucinya. Itu juga berlaku untuk pakaian yang belum kotor karena keringat atau noda.
LANGKAH 7: Pakai sedikit deterjen untuk mencuci
“Membilas deterjen butuh lebih banyak air,” jelas staf divisi program AMPL (Air Minum dan Penyehatan Lingkungan), Dyota Condrorini. Gunakan sabun bio-degradable dari bahan organik sehingga air bekasnya dapat dipakai ulang setelah disaring dengan sumur resapan.
LANGKAH 8: Siram tanaman di pagi hari
Jika menyiram saat siang, matahari akan membuat air menguap sebelum diserap. Usahakan menanam di musim hujan saja karena pada awal perkembangannya, tumbuhan membutuhkan lebih banyak air.
LANGKAH 9: Kurangi frekuensi memotong rumput
Kita bisa menghemat 1.900-5.700 liter per bulan, menurut MWDSC. Rumput yang lebih pendek butuh lebih banyak air.
LANGKAH 10: Perbanyak bidang resapan di halaman
Metode ini disebut biopori. Tujuannya, air meresap ke dalam tanah daripada mengalir di permukaan. Buat lubang silindris secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10 cm dan kedalaman 100 cm. Buat lubang lain dengan jarak 50-100 cm dari yang pertama. Silahkan klikwww.biopori.com untuk informasi lebih lengkap.
|